SKENARIO SIMULASI EVAKUASI
Proses Simulasi dimulai dengan Instruksi dari Koordinator Umum Tanggap Darurat kepada Koordinator Lapangan Tanggap Darurat bahwa Proyek dalam Kondisi Darurat sehingga perlu dilakukan Evakuasi kepada seluruh Pekerja di Proyek menuju Area Evakuasi yang ditentukan. Sebelumnya di semua lantai sudah terpasang Rambu Penunjuk Jalur Evakuasi. Jalur Evakuasi ditetapkan menggunakan satu jalur yaitu Tangga Darurat As 2-3/A (sisi Timur Depan). Tangga-tangga lainnya sudah diblokir dengan rambu : Dilarang Melintas.
Dengan adanya perintah dari Koordinator Umum, maka Koordinator Lapangan membunyikan sirene tanda bahaya berupa bunyi sirene pendek dan berulang-ulang nadanya naik turun (waving/bergelombang). Sebagaimana sudah dijelaskan dalam rapat persiapan pada 1 hari sebelumnya, dadakan begitu mendengar bunyi , maka Tim Pemadam dan Penyelamatan segera bergerak menuju ke dalam gedung untuk mengkoordinir proses evakuasi bersama Pelaksana tiap Lantai yang sudah berada di lantai masing-masing bersama pekerja. Tim Pemadam dan Penyelamatan membawa bendera hijau dan di lengannya ditandai dengan ban hijau. Pencatat waktu segera menghidupkan stopwatch untuk mengukur lamanya proses evakuasi sejak dimulai hingga proses evakuasi selesai. Proses Evakuasi dimonitor oleh Koordinator Umum dan Koordinator Lapangan di Ruang Pusat Pengendali.
Tim Pengaman dan Tim Maintenance pun segera mulai menjalankan tugasnya. Tim Pengaman segera menyebar diantaranya mengamankan jalan keluar masuk proyek/gerbang proyek. Tim Maintenance mulai mematikan genset dan memutuskan arus listrik pada panel listrik induk di kantor dan lapangan.
Di setiap lantai ada pelaksana yang bertugas menenangkan dan mengarahkan seluruh pekerja menuju Jalur Evakuasi yang benar. Selain itu juga mereka harus mencegah pekerja untuk tidak melewati jalur yang berbahaya atau ditutup. Simulasi ini memang melibatkan seluruh pekerja dan dibuat senyata mungkin. Petugas Tim Penyelamat berdiri di depan pintu evakuasi lantai 1 untuk membantu/menyambut rombongan pekerja yang turun dan mengarahkannya ke Area Evakuasi. Pekerja turun melalui tangga Darurat/Jalur Evakuasi dimulai dari Lantai paling bawah dan disusul lantai-lantai diatasnya. Pelaksana tiap lantai harus berada diurutan terakhir dari rombongan pekerja di lantai tersebut sambil memastikan bahwa tidak ada pekerja yang tertinggal di lantainya. Petugas Tim Penyelamat juga membantu Proses Evakuasi Karyawan
Setelah proses evakuasi, dan Pekerja serta karyawan telah berkumpul di Area Evakuasi, dilakukan pencatatan/absensi setiap pekerja dan karyawan, untuk memastikan bahwa seluruh pekerja sudah dievakuasi. Ini dilakukan oleh Petugas Administrasi.
Bila kondisi memungkinkan (tergantung dari penyebab keadaan darurat), Tim Pemadam mengadakan penyelidikan kondisi dan situasi di Proyek. Bila kondisi berbahaya sudah dapat diatasi, mereka melaporkan kepada Koordinator Lapangan. Selanjutnya Koordinator Lapangan menyampaikan kepada Koordinator Umum bahwa keadaan telah aman. Koordinator Umum akan menetapkan bahwa Keadaan telah aman dan memberi instruksi kepada Koordinator Lapangan untuk membunyikan sirene Tanda Aman. Koordinator Lapangan setelah mendapat instruksi dari Koordinator Umum segera membunyikan sirene tanda Aman, yang nadanya sama dengan sirene waktu mulai dan istirahat kerja sehari-hari (nada panjang). Setelah terdengar sirene Tanda Aman, seluruh pekerja dan karyawan membubarkan diri dan kembali ke lokasi kerja masing-masing.
Proses Simulasi dimulai dengan Instruksi dari Koordinator Umum Tanggap Darurat kepada Koordinator Lapangan Tanggap Darurat bahwa Proyek dalam Kondisi Darurat sehingga perlu dilakukan Evakuasi kepada seluruh Pekerja di Proyek menuju Area Evakuasi yang ditentukan. Sebelumnya di semua lantai sudah terpasang Rambu Penunjuk Jalur Evakuasi. Jalur Evakuasi ditetapkan menggunakan satu jalur yaitu Tangga Darurat As 2-3/A (sisi Timur Depan). Tangga-tangga lainnya sudah diblokir dengan rambu : Dilarang Melintas.
Dengan adanya perintah dari Koordinator Umum, maka Koordinator Lapangan membunyikan sirene tanda bahaya berupa bunyi sirene pendek dan berulang-ulang nadanya naik turun (waving/bergelombang). Sebagaimana sudah dijelaskan dalam rapat persiapan pada 1 hari sebelumnya, dadakan begitu mendengar bunyi , maka Tim Pemadam dan Penyelamatan segera bergerak menuju ke dalam gedung untuk mengkoordinir proses evakuasi bersama Pelaksana tiap Lantai yang sudah berada di lantai masing-masing bersama pekerja. Tim Pemadam dan Penyelamatan membawa bendera hijau dan di lengannya ditandai dengan ban hijau. Pencatat waktu segera menghidupkan stopwatch untuk mengukur lamanya proses evakuasi sejak dimulai hingga proses evakuasi selesai. Proses Evakuasi dimonitor oleh Koordinator Umum dan Koordinator Lapangan di Ruang Pusat Pengendali.
Tim Pengaman dan Tim Maintenance pun segera mulai menjalankan tugasnya. Tim Pengaman segera menyebar diantaranya mengamankan jalan keluar masuk proyek/gerbang proyek. Tim Maintenance mulai mematikan genset dan memutuskan arus listrik pada panel listrik induk di kantor dan lapangan.
Di setiap lantai ada pelaksana yang bertugas menenangkan dan mengarahkan seluruh pekerja menuju Jalur Evakuasi yang benar. Selain itu juga mereka harus mencegah pekerja untuk tidak melewati jalur yang berbahaya atau ditutup. Simulasi ini memang melibatkan seluruh pekerja dan dibuat senyata mungkin. Petugas Tim Penyelamat berdiri di depan pintu evakuasi lantai 1 untuk membantu/menyambut rombongan pekerja yang turun dan mengarahkannya ke Area Evakuasi. Pekerja turun melalui tangga Darurat/Jalur Evakuasi dimulai dari Lantai paling bawah dan disusul lantai-lantai diatasnya. Pelaksana tiap lantai harus berada diurutan terakhir dari rombongan pekerja di lantai tersebut sambil memastikan bahwa tidak ada pekerja yang tertinggal di lantainya. Petugas Tim Penyelamat juga membantu Proses Evakuasi Karyawan
Setelah proses evakuasi, dan Pekerja serta karyawan telah berkumpul di Area Evakuasi, dilakukan pencatatan/absensi setiap pekerja dan karyawan, untuk memastikan bahwa seluruh pekerja sudah dievakuasi. Ini dilakukan oleh Petugas Administrasi.
Bila kondisi memungkinkan (tergantung dari penyebab keadaan darurat), Tim Pemadam mengadakan penyelidikan kondisi dan situasi di Proyek. Bila kondisi berbahaya sudah dapat diatasi, mereka melaporkan kepada Koordinator Lapangan. Selanjutnya Koordinator Lapangan menyampaikan kepada Koordinator Umum bahwa keadaan telah aman. Koordinator Umum akan menetapkan bahwa Keadaan telah aman dan memberi instruksi kepada Koordinator Lapangan untuk membunyikan sirene Tanda Aman. Koordinator Lapangan setelah mendapat instruksi dari Koordinator Umum segera membunyikan sirene tanda Aman, yang nadanya sama dengan sirene waktu mulai dan istirahat kerja sehari-hari (nada panjang). Setelah terdengar sirene Tanda Aman, seluruh pekerja dan karyawan membubarkan diri dan kembali ke lokasi kerja masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar